PENYALURAN MINAT & BAKAT MAHASISWA TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PADA MESIN PENCACAH PLASTIK SEBAGAI IMPLEMANTASI MATA KULIAH PROSES PRODUKSI UNTUK PENGEMBANGAN KARYA MAHASISWA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PAMULANG SERANG

Serang, 13 juli 2024… Lebih dari 5 mahasiswa program studi Teknik Mesin UNPAM telah menciptakan sebuah mesin pencacah plastik. Mesin ini mampu mencacah berbagai jenis plastik dengan kapasitas sekitar 1 ton plastik organik per hari.

Salah satu mahasiswa, Faqih Alayuddin (Teknik Mesin 2021) menuturkan bahwa pembuatan mesin ini dilatarbelakangi dengan adanya masalah persampahan jenis plastik di lingkungan Kampus Unpam Serang serta pengimplementasi matakuliah yaitu proses produksi, dimana permasalahan yang semakin mencuat dan harus segera ditemukan solusi untuk menanggulanginya. Diharapkan, mesin ini mampu mengatasi masalah tersebut. Serta bisa memberikan praktek matakuliah di teknik mesin unpam serang.

“Mesinnya sedang tahap proses produksi, dan rencananya akan di buat projek untuk tugas akhir serta sebagai pengabdian kepada masyarakat di wilayah serang”.

Faqih menjelaskan, mesin ini mampu bekerja selama 24 jam dan selama itu dapat mengolah palstik hampir 1 ton. Mesin ini berukuran tinggi 1,5 meter dan lebar 1 meter dengan alat pencacah yang berada di dalam mesin. Cara kerjanya relatif mudah, hanya dengan memasukkan sampah organik ke dalam mesin, secara otomatis mesin akan memotong-motong sampah tersebut dan dalam waktu lima menit. Mesin ini tidak dapat berpindah-pindah dan dijalankan secara manual oleh operator.

Ada 5 mahasiswa yang sama-sama membuat mesin ini. Satu mesin dibuat dalam waktu 3-5 bulan dengan dana sekitar Rp 7.5-15 juta. Tapi ini masih prototipe, dan akan kami rancang untuk di wilayah Kota serang.

“Teknologi semakin maju, tapi belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Untuk itu, kami menciptakan alat ini,” katanya. Selanjutnya, mesin tersebut akan diperbanyak 3-4 unit untuk ditempatkan di beberapa lokasi di serang. Selain itu, juga akan dilakukan pengembangan dengan menciptakan mesin pemilah plastik. “Rencana ke depannya, kami  juga akan membuat grand design untuk mengatasi masalah sampah non organik,” tutup Faqih.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *