
Dalam rangka mewujudkan tridharma perguruan tinggi, sekelompok mahasiswa dari Program Studi Teknik (atau disesuaikan dengan program studi Anda) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan fokus pada pengembangan sumber air untuk menunjang pertanian sawah tadah hujan di Kampung Pasir Dangdor, Desa Sambilawang. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian lokal.
Kampung Pasir Dangdor merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Namun, mereka kerap menghadapi kendala serius saat musim kemarau tiba, karena bergantung sepenuhnya pada curah hujan sebagai sumber pengairan sawah. Hal ini menyebabkan hasil panen yang tidak menentu, bahkan gagal panen.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa terpanggil untuk berkontribusi melalui pendekatan teknologi tepat guna dan kolaboratif dengan masyarakat setempat. Dalam kegiatan pengabdian ini, mahasiswa melakukan survei lokasi, identifikasi potensi sumber air alternatif, serta merancang sistem penampungan dan distribusi air sederhana seperti embung mini dan saluran irigasi sekunder.

Selain pembangunan fisik, tim mahasiswa juga memberikan edukasi kepada para petani mengenai pentingnya manajemen air, konservasi tanah, serta penerapan sistem irigasi hemat air. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, yang merasa terbantu dan bersemangat untuk menjaga serta mengembangkan sistem yang telah dibangun.
Kegiatan ini berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan partisipasi aktif warga, mulai dari gotong royong pembangunan hingga diskusi kelompok mengenai perencanaan berkelanjutan. Melalui pendekatan partisipatif ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam menjaga dan mengelola sumber daya yang ada.
Program ini juga menjadi momen pembelajaran penting bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah secara nyata. Mereka belajar langsung bagaimana berinteraksi dengan masyarakat, memahami kebutuhan riil di lapangan, dan berinovasi dalam menyelesaikan masalah sosial secara berkelanjutan.
Pihak desa dan tokoh masyarakat Desa Sambilawang menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin. Mereka juga berharap adanya pendampingan lanjutan dari perguruan tinggi dalam bentuk pelatihan maupun penguatan kelembagaan petani lokal.
Kegiatan ini membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa. Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdampak luas. Melalui kegiatan pengabdian ini, semangat gotong royong, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat kembali ditegaskan sebagai bagian dari perjalanan akademik mahasiswa. Harapannya, kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pendekatan ilmiah dan humanis.