
Serang, Juni 2025 – Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Pamulang Kampus Serang kembali menunjukkan kontribusinya dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM). Kali ini, kegiatan difokuskan di Desa Sambilawang, sebuah wilayah yang memiliki potensi pertanian besar namun bergantung pada sistem pengairan tadah hujan. Dengan mengangkat tema “Strategi Pengelolaan Sumber Air untuk Meningkatkan Produktivitas Sawah Tadah Hujan,” mahasiswa berupaya memberikan solusi konkret terhadap permasalahan pengairan yang dialami oleh petani setempat.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tim mahasiswa yang terdiri dari Sustono 221090350001, Mochamad Fetra Nur Zainudin 221090350011, Mohammad Rafli Juliansyah 221099350024, Iman Firmansyah 221090350031, Yudha Setyawan 221090350031 serta beberapa angkatan Teknik Mesin ini didampingi oleh dosen pembimbing yang ahli dalam bidang sistem mekanik dan pengelolaan air. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengembangkan teknologi sederhana dan efektif yang dapat membantu petani dalam mengelola sumber air secara lebih efisien.
Desa Sambilawang dipilih sebagai lokasi PKM karena daerah ini sangat bergantung pada curah hujan untuk kebutuhan pertaniannya. Saat musim kemarau tiba, banyak petani mengalami gagal panen karena keterbatasan air. Oleh karena itu, mahasiswa menawarkan pendekatan teknik berupa pemanfaatan sistem penampungan air hujan, optimalisasi saluran irigasi, dan penggunaan pompa manual ramah lingkungan untuk mendistribusikan air ke lahan sawah secara merata.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya melakukan survei dan observasi, tetapi juga terlibat langsung dalam pembuatan prototype sistem penampungan air menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan terjangkau oleh masyarakat desa. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan sederhana kepada para petani mengenai cara merawat dan mengoperasikan sistem tersebut agar dapat digunakan secara berkelanjutan.
Antusiasme masyarakat Sambilawang sangat tinggi terhadap kegiatan ini. Kepala desa bersama kelompok tani setempat menyambut baik kedatangan mahasiswa dan berharap teknologi yang diperkenalkan dapat meningkatkan hasil panen serta mengurangi ketergantungan terhadap musim hujan. “Kami merasa terbantu sekali, karena selama ini kami hanya mengandalkan hujan tanpa ada solusi cadangan,” ujar salah satu petani yang mengikuti pelatihan.
Salah satu mahasiswa peserta PKM, Dimas Rinaldi, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman luar biasa dalam menerapkan ilmu Teknik Mesin secara nyata di lapangan. “Kami belajar bahwa ilmu yang kami pelajari di kampus bisa berdampak besar bagi masyarakat, terutama dalam sektor pertanian yang sangat krusial untuk ketahanan pangan,” ungkapnya.
Kegiatan PKM ini juga memperkenalkan konsep green technology, di mana sistem yang dirancang meminimalkan penggunaan energi listrik dan memanfaatkan sumber daya alam secara efisien. Hal ini sejalan dengan semangat keberlanjutan yang diusung oleh UNPAM dalam berbagai program pengabdiannya.
Dosen pembimbing, Ir. Budi Santoso, M.T., menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus dikembangkan di berbagai desa lainnya. “Kami ingin menciptakan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat dan aplikatif,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa juga melakukan dokumentasi dan evaluasi terhadap efektivitas sistem yang dipasang. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan pengembangan proyek lanjutan sekaligus menjadi referensi akademik dalam bentuk laporan ilmiah.
Melalui kegiatan PKM ini, mahasiswa Teknik Mesin UNPAM Serang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan semangat untuk berkontribusi nyata bagi pembangunan desa. Harapannya, semangat kolaboratif ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dalam mengabdi kepada negeri melalui ilmu dan teknologi.